Sabtu, 16 Oktober 2010

BELAJAR KOMPONEN ELEKTRONIKA (RESISTOR)

PENDAHULUAN.
Di jaman yang serba canggih seperti sekarang ini Kata “elektronik” sudah tidak asing lagi di telinga kita. Namun kadang juga ada sebagian dari kita yang belum paham apa itu elektronik. Pada kesempatan ini saya akan mencoba mengulas tentang elektronik. Kata Elektronik berasal dari kata elektron, elektron sendiri adalah bagian dari atom yang bergerak mengelilingi inti atam (proton) Eletron tersebut adalah bagian dari atom yang mudah bergerak atau berpindah, perpindahan elektron itulah yang menyebabkan timbulnya listrik. Dari situ dapatlah kita tarik kesimpulan bahwa Elektronik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan listrik. Sedangkan alat-alat elektronik (piranti elektronik) adalah semua alat yang kerjanya menggunakan energi listrik.
Energi listrik adalah suatu bentuk energi yang mudah diubah menjadi energi bentuk lain, itulah salah satu dari beberapa alasan mengapa banyak sekali alat-alat yang kerjanya menggunakan energi listrik (alat elektronik). Dari mulai alat yang sederhana misalnya bola lampu sampai yang rumit missalnya pesawat Televisi atau komputer, dari mulai alat mainan anak, alat-alat rumah tangga, alat-alat pembantu kerja di kantor-kantor, sampai alat-alat kerja lainnya. Semua itu termasuk alat elektronik. Dengan banyaknya alat-alat elektronik berarti semakin sering kita menggunakan alat-alat elektronik, tidaklah ada salahnya jika kita tidak hanya sebagai pemakai tetapi dapat mengatasi masalah yang mungkin terjadi ketika alat-alat elektronik tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Bukan cuma itu, jika kita punya pengetahuan tentang elektronik tentunya kita akan lebih bijak dan tepat dalam menggunakan alat elektronik.
Baiklah mari kita mulai belajar elektronik, untuk lebih tepatnya kita akan belajar komponen elektronik, dari beberapa macam komponen elektronik kali pertama ini kita akan mempelajari komponen elektronik yang bernama resistor.

1. RESISTOR
Resistor adalah komponen elektronik yang paling banyak di gunakan pada setiap alat – alat elektronik, kata “resistor” berasal dari bahsa inggris, dalam bahasa Indonesia kita sering menyebut dengan istilah “tahanan” atau “hambatan” ada juga yang menyebut “weerstand” yang berasal dari bahasa belanda.
Nilai ukuran resistor dihitung dalam satuan Ohm ( baca = um ) yang simbolnya adalah sebagai berikut:


sedang daya tahan resistor terhadap daya listrik dinyatakan dengan satuan watt.
Sedangkan simbol resistor yang biasa digunakan dalam skema rangkaian elektronik adalah sebagai berikut:





Atau





Untuk menghitung besar kecilnya hambatan pada suatu resistror digunakan kode warna yang tertera pada badan resistor itu sendiri, sedangkan untuk mengetahui besar kecilnya daya tahan suatu resistor terhadap daya listrik dengan cara melihat besar kecilnya resistor itu sendiri. Pada umunya resistor berukuran 0,25 watt, 0.5 watt, 1 watt, 2 watt, 5 watt, 7 watt, 10 watt dan 20 watt. Sedangkan untuk menghitung nilai hambatan resistor digunakan kode warna seperti pada tabel berikut:



CONTOH CARA MENGHITUNG NILAI RESISTOR








Arti toleransi pada resistor adalah nilai ketidaktepatan pada resistor yang dinyatakan dalam persen,
contoh suatu resistor Berdasarkan kode warna yang berukuran 1000 ohm ( 1 kΩ ) dengan toleransi 10% berarti resistor ini dalam kondisi baik jika ukurannya diantara 1000 ohm – 10% nya sampai 1000 ohm + 10% nya ( 1000-100 = 900 s.d 1000+100 = 1100). Resistor tersebut dinyatakan baik apabila nilainya tidak kurang dari 900 ohm dan tidak lebih dari 1100 ohm.

RESISTOR YANG DI PASANG SERI DAN PARALEL
Resistor Di Pasang Seri
Resistor yang di pasang seri nilainya akan bertambah sesuai jumlah resistor tersebut.
Rumus untuk menghitung resistor yang di pasang seri adalah : R total = R1 + R 2 + R3 ( dan seterusnya)





Contoh. Dua buah resistor yang berukuran 1 kΩ dipasang seri dengan resistor yang nilainya 2 kΩ maka nilai resistor total adalah = 1 kΩ + 2 kΩ = 3 kΩ




Resistor Di Pasang Paralel
Resistor yang dipasang paralel nilainya akan berkurang.
Rumus untuk menghitung resistor yang dipasang parallel adalah :


Contoh:







Dua buah resistor yang dipasang parallel masing-masing 10 kΩ dan 20 kΩ
Maka nilai total resistor tersebut adalah :


Demikianlah postingan kali ini tentang resistor, nantikan postingan selanjutnya, semoga bermanfaat…